“Bun, Aisyah kenapa ya? Saya perhatikan kok anaknya jadi pendiam. Saya panggil tidak menjawab, padahal biasanya ceria dan bermain bersama teman-teman”
Begitu kata wali murid dari salah satu teman Aisyah di sekolah. Ya, saya juga merasakannya. Sejak naik tingkat dari kelas play group ke TK-A, Aisyah menjadi anak yang berbeda.
Langkahnya yang biasanya bersemangat, kini terlihat ragu-ragu saat memasuki gerbang sekolah. Ketika teman lainnya berbaris, ia hanya terdiam menunggu dipanggil oleh ustadzah. Pulang sekolah, ia hanya duduk di depan kelas menunggu dijemput, padahal teman lainnya masih asik bermain.
Pernah saya bertanya, “Aisyah kenapa kok diem aja? Nggak main sama teman-teman?”, Dia hanya menggeleng kepala. Ketika saya tanya lagi, “Aisyah suka sekolah? Suka sama teman-teman baru?” Ia pun mengangguk. Hal ini membuat saya bingung. Ada apa sebenarnya dengan Aisyah?
Suami saya menduga, mungkin Aisyah sedang dalam masa penyesuaian, sehingga ia belum merasa nyaman dan tidak percaya diri dengan lingkungan barunya. Saya juga sempat menduga hal yang sama, tapi apakah masa penyesuaian memang selama itu? Padahal sudah lebih dari dua bulan sejak ia masuk sekolah.
Belajar dari Drama Korea Extraordinary Attorney Woo
Sembari memikirkan masalah perubahan sikap Aisyah, saya menenangkan diri sejenak dengan menonton sebuah drama korea yang sangat menarik. Drama ini menceritakan tentang seorang pengacara yang autis.
Pada episode ke-3, Woo Young, sang pengacara autis mendapatkan sebuah kasus kematian seorang laki-laki muda, yang diduga dibunuh oleh adiknya sendiri. Adik dari korban adalah seorang penyandang autis juga. Orang tua mereka meminta pertolongan untuk menyelamatkan anak bungsu mereka dari tuduhan tersebut.
Meski sesama penyandang autis, tak serta merta membuat Woo Young dapat dengan mudah berkomunikasi dengannya. Spektrum autis yang diderita oleh adik korban ini berbeda. Maka Woo Young bertanya kepada ayahnya, bagaimana caranya berkomunikasi dengan penyandang Autis.
Hal yang menarik perhatian saya adalah cerita tentang bagaimana ayah Woo Young berusaha berkomunikasi dengan Woo Young kecil. Ayahnya mengaku itu bukanlah hal yang mudah, namun ia terus berusaha dan akhirnya menemukan bahwa anaknya sangat tertarik dengan buku-buku hukum. Melalui hal yang disukai itulah, akhirnya sang ayah mampu berkomunikasi dengan Woo Young, hingga mengantarkan Woo Young menjadi seorang pengacara.
Drama korea ini mengajarkan saya bahwa anak autis sekalipun, memiliki kekuatan di dalam dirinya yang bisa diandalkan. Ayah Woo Young mampu menemukan dan menjaga kekuatan itu hingga Woo Young berhasil menjadi orang yang memiliki value di bidangnya.
Berdasarkan hasil pengamatan saya, ayah Woo Young melakukan lima poin ini untuk menemukan dan menjaga kekuatan dari dalam diri anaknya, yaitu:
1. Keselamatan dan keamanan
Ayah Woo Young selalu melindungi anaknya apa pun yang terjadi. Ia memberikan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anaknya yang autis meski ia harus menjalani kehidupan yang berat. Ia membiarkan Woo Young mengeksplorasi hal yang disukainya. Ia juga menghargai cara Woo Young mengatasi segala masalah dengan cara yang unik, yaitu dengan membayangkan paus sebagai binatang kesukaannya.
2. Kemampuan bersosialisasi
Woo Young memang anak berkebutuhan khusus, namun ayahnya tak segan membiarkan dirinya berinteraksi dengan tetangga sekitar. Ia juga bersekolah di sekolah umum. Hal ini lah yang membuat Woo Young bisa belajar bagaimana mengatasi konflik yang melibatkan banyak orang.
3. Percaya diri dan mandiri
Woo Young memang masih bergantung pada ayahnya, namun sebagai seorang penyandang autis, menurut saya ia adalah pribadi yang mandiri. Ia memiliki pekerjaan, mampu bepergian kemana saja sendirian dan sangat percaya diri dengan kemampuannya.
4. Peduli dengan orang lain
Sepanjang cerita dalam drama korea ini, Woo Young selalu mengedepankan rasa peduli terhadap siapa pun. Bahkan terhadap temannya yang bersikap tidak baik karena iri kepadanya.
Menumbuhkan rasa kepedulian ini adalah tugas kita sebagai orang tua. Caranya bisa dengan mengajaknya sering bersedekah atau berbagi, mengajarkan empati dan rasa saling menghargai terhadap perasaan orang lain.
5. Etika dan kontrol diri
Woo Young adalah karakter yang diciptakan untuk mengerti tentang hukum, jadi ia mengetahui konsekuensi ketika ia berbuat tidak baik kepada orang lain. Maka dari itulah di dalam drama ini saya melihat pribadi Woo Young sebagai pribadi yang baik, tidak pernah mengumpat dan menggunakan kecerdasannya untuk mengatasi segala masalah.
Dari Woo Young saya belajar, bahwa anak juga harus belajar tentang kedisiplinan, belajar tentang konsekuensi akan perbuatan yang tidak baik, serta pentingnya melatih kontrol emosi.
Mungkin banyak dari kalian yang akan bilang “Ah, itu kan hanya drama, mana ada di kehidupan nyata seperti itu”. Percayalah, saya pun berpikir demikian ketika menonton drama ini. Akhirnya, karena penasaran, saya mencari tahu apakah di dunia nyata memang benar ada seorang pengacara autis?
Jawabannya adalah “ada”. Ia bernama Haley Moss yang merupakan pengacara autis pertama di Florida, Amerika Serikat. Lihat? Seorang berkebutuhan khusus saja bisa menemukan kekuatan dari dalam dirinya, apa lagi anak yang normal tidak kekurangan suatu apa pun.
Berusaha Menemukan Inner Strength Aisyah
Aisyah, Alhamdulillah adalah anak yang normal baik secara jasmani dan rohani. Jika ayah Woo Young atau dalam dunia nyata orang tua Haley Moss bisa menemukan inner strength anaknya, tentu kita sebagai orang tua dari anak yang normal juga bisa melakukannya.
Dari lima poin yang sudah saya sebutkan sebelumnya, ada satu poin yang menurut saya perlu diperhatikan untuk mengatasi permasalahan Aisyah. Yaitu tentang meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan hidup mandiri.
Kami memulainya dari meningkatkan kemandirian seperti mandi sendiri, makan sendiri dan tidur sendiri. Untuk memperbaiki rasa percaya dirinya, kami meningkatkan kedisiplinan dengan berangkat lebih awal ke sekolah. Sehingga Aisyah bisa tiba di sekolah sebelum atau tepat pada waktunya. Dengan demikian, ia jadi lebih bersemangat dan ia juga bisa menyiapkan diri secara mental sebelum kelas di mulai. Hal ini sangat berpengaruh pada kesiapannya menghadapi apa pun yang terjadi di sekolah.
Kegiatan lain yang saya dan suami lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri Aisyah adalah dengan mengajaknya berolahraga. Jangan remehkan kegiatan ini. Selain membuat badan sehat dan kuat, olahraga juga mampu membuat otak melepaskan hormon endofrin yang membuat stress berkurang, sehingga menciptakan keadaan psikologis yang lebih baik. Karena itulah, rajin berolahraga mampu meningkatkan kepercayaan diri.
Yang terakhir, saya selalu mendukung apa pun yang Aisyah sukai selama itu hal yang baik dan bermanfaat. Mau itu menggambar, berenang, membaca, berhitung dan lain sebagainya. Saya mendukung semua kegiatannya baik itu akademik maupun non akademik.
Dukung Kekuatan dari Dalam Diri Anak
Mendidik dan membesarkan anak menjadi manusia yang tangguh adalah tugas orang tua. Berapa pun jumlah dana, waktu dan tenaga yang dimiliki, orang tua wajib mendukung segala potensi yang dimiliki anak-anaknya. Selain memberikan pendidikan dari dalam rumah, pendidikan dari tenaga profesional juga akan sangat membantu anak-anak dalam menemukan kekuatan dari dalam dirinya (inner strength).
Misalkan, anak kita menyukai bahasa inggris, maka carikan guru untuk membimbingnya. Jika suka berenang, masukkan ia di kelas berenang dengan pelatih yang handal. Jika menyukai sepak bola, bisa ikut klub bola dan berlatih dengan para pelatih profesional.
Bicara soal sepak bola, ada suatu pelatihan seru untuk anak umur 5-15 tahun dan menyukai sepak bola. Acara ini diadakan oleh salah satu brand makanan Indonesia, yaitu Biskuat. Biskuat memiliki rangkaian acara tahunan yang berkaitan dengan olahraga sepak bola. Yaitu Sekolah Bola Online BISKUAT ACADEMY 2022.
Inner Strenght BISKUAT ACADEMY 2022
Sekolah Bola Online BISKUAT ACADEMY 2022 bertujuan untuk melatih kemampuan sepak bola anak Indonesia. Tidak hanya memberikan pembelajaran olahraga yang melatih kekuatan fisik, biskuat juga yakin bahwa sepak bola mampu mengembangkan berbagai kekuatan baik dari dalam (inner strength), seperti menjadi anak yang pemberani, lebih percaya diri, namun tetap baik hati dan juga tangguh.
Inner strength inilah yang mampu membantu anak saat berinteraksi dengan orang lain maupun diri sendiri. Maka dari itu, bukan hanya skill yang dibutuhkan untuk menjadi pemain sepak bola handal, karakter kuat dan positif juga merupakan hal yang sangat penting.
Untuk orang tua yang anaknya suka dengan olahraga sepak bola, saya yakin Sekolah Bola Online BISKUAT ACADEMY 2022 bisa menjadi tempat untuk mengembangkan potensi dan mendukung mimpinya.
Rangkaian kegiatan BISKUAT ACADEMY 2022
Program “Sekolah Bola Online BISKUAT ACADEMY 2022” ini diprakarsai oleh PT Mondelēz Indonesia Trading, yang berlokasi di Jakarta. Acara ini didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan juga Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia. Ini membuktikan komitmen biskuat untuk mempersiapkan generasi sepak bola Indonesia di masa depan.
Mendapatkan Pelatihan dari Coach Profesional
Peserta yang mengikuti Sekolah Bola Online BISKUAT ACADEMY 2022 akan mendapatkan pelatihan dengan kurikulum yang disusun oleh pelatih bersertifikat UEFA yaitu Coach Timo Scheunemann. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan bimbingan langsung dari pemain Tim Nasional Indonesia seperti Andik Vermansah, Gavin Kwan Adsit, Indriyanto Nugroho, dan Matias Ibo.
Jika menonton video Biskuat di atas, di dalam video ada sosok Coach Aji yang merupakan pelatih inspirasional pada BISKUAT ACADEMY 2022. Para peserta juga akan mendapatkan bimbingan dari coach Aji, yang selama 35 tahun mendedikasikan dirinya untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Bersertifikat dan Terdapat Hadiah Seru Setiap Minggunya
Tak hanya dilatih oleh coach profesional, peserta juga berkesempatan untuk memenangkan hadiah seru setiap minggunya, dan hadiah utama yaitu tur ke stadion sepak bola Internasional di Eropa. Peserta yang mengikuti BISKUAT ACADEMY akan mendapatkan E-Certificate dan untuk para finalis akan mendapatkan Certificate fisik yang ditandatangani Kemenpora dan Kemendikbud Ristek.
Meski pandemi sudah mereda, BISKUAT ACADEMY 2022 masih hadir dalam format Sekolah Bola Online demi menjaga keselamatan bersama. Jumlah kelas di Sekolah Bola Online tahun 2022 hadir dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kelas online juga bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi seluruh anak Indonesia.
Pendaftaran
Registrasi BISKUAT ACADEMY 2022 dibuka mulai 17 Agustus 2022. Proses pelatihan dimulai dari 25 September 2022 – 15 Januari 2023. Terdapat tujuh kelas yang akan dilaksanakan pada tanggal:
Untuk mengikuti BISKUAT ACADEMY 2022 caranya mudah sekali, cukup dengan membeli produk Biskuat dan mengirimkan pesan ke Whatsapp Official Biskuat 0812 1222 5919. Setelah itu kita akan mendapatkan akses menonton Sekolah Bola Online di website Biskuat Academy wwww.biskuatacademy.com.
Penutup
Inner stregth tidak melulu soal seberapa sempurna nilai anak kita di bidang akademik, atau seberapa banyak medali dan piala yang sudah diraih. Inner stregth itu adalah kekuatan karakter. Anak yang pemberani, percaya diri, baik hatinya dan tangguh, itulah kekuatan dalam diri yang sangat penting untuk masa depannya.
Inner strength tentu tidak bisa terbentuk dengan sendirinya. Dukungan dari orang sekitar sangatlah penting. Orang tua berperan dalam memberikan rasa aman dan nyaman di rumah, menanamkan cara bersosialisasi yang baik dengan tidak merendahkan orang lain dan saling menghargai, menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan dirinya dengan cara mengikuti berbagai kegiatan positif seperti BISKUAT AKADEMI 2022 misalnya. Terakhir adalah mencontohkan perilaku yang baik agar anak mampu beretika baik dan cerdas dalam mengelola emosi.
Melihat kembali karakter Woo Young dan ayahnya yang merupakan singgle parent, saya mengambil pelajaran bahwa setiap anak itu spesial. Mereka hebat dalam bidangnya masing-masing. Sebagai orang tua, kita hanya perlu mendukung kekuatan itu dengan berbagai upaya positif. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada.