Anda ibu rumah tangga yang ingin memulai usaha?
Atau karyawan yang bermasalah dengan bos dan ingin segera memulai bisnis sendiri?
Bukan… Bukan… Ini bukan artikel penawaran seminar online atau paket modul bisnis tanpa modal yang biasanya berseliweran di internet. Ini murni pengalaman saya dari awal memulai bisnis dengan memanfaatkan internet dan 99% tanpa modal.
Kenapa saya bilang 99% tanpa modal? Karena memang tidak ada bisnis yang dimulai tanpa modal. Paling tidak ada 1% kemauan dan kemampuan untuk memulai sebuah bisnis.
Modal bukan hanya materi, tapi juga modal tak kasat mata seperti ilmu pengetahuan, motivasi, tenaga, pikiran, dan jasmani yang sehat dan mampu untuk melaksanakan suatu usaha. Jadi, hoax kalau ada yang bilang bisnis 100% tanpa modal.
GAGAL SAAT PERTAMA KALI MEMULAI BISNIS
Baik langsung saja ke cerita awal saya memulai bisnis. Pada pertengahan tahun 2017 saya resign dari pekerjaan saya sebagai karyawan di sebuah instansi.
Sebagai orang yang terbiasa bekerja dari pagi hingga malam, saya mengalami kebingungan saat di rumah saja tanpa pekerjaan. Kebetulan saya hobi merajut, akhirnya saya mencari kesibukan dengan membuka pesanan boneka rajut.
Dengan modal benang rajut seharga Rp 10.000, saya bisa menjual kembali dalam bentuk boneka rajut dengan harga hingga Rp 50.000 tergantung tingkat kerumitan. Dalam seminggu, maksimal saya bisa mengerjakan 5 pesanan. Media yang saya gunakan untuk berjualan adalah instagram.
Setelah melahirkan, saya memutuskan untuk berhenti menerima pesanan boneka rajut. Sebagai ibu baru, saya perlu banyak belajar. Saya ingin fokus mengurus anak dan tidak ingin waktu saya tersita dengan pesanan rajut.
Seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa dengan kegiatan mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga. Saya memutuskan untuk memulai bisnis lagi. Dengan modal kulakan sebesar Rp2.000.000, mulailah saya menjual baju bayi di marketplace.
Sayangnya tidak laku.
Kemudian saya mencoba bergabung menjadi reseller peralatan rumah tangga dengan biaya pendaftaran Rp250.000. Saya mencoba menjualnya dengan sistem dorpship dengan menggunakan media marketplace.
Sayangnya, tidak laku juga.
PERTAMA KALI JUALAN LAKU
Kebetulan suami saya adalah seorang selles di sebuah penerbit buku. Ia memberi sebuah ide, bagaimana jika saya menjual buku yang dicetak oleh penerbitnya. Baiklah, saya akhirnya mencoba menjual buku.

https://www.pexels.com
Suami saya memberikan beberapa buku secara cuma-cuma. Waktu itu buku yang saya jual adalah buku-buku persiapan Ujian Nasional dari tingkat SD hingga SMP. Beberapa hari upload produk di marketplace, satu per satu pesanan mulai berdatangan. Sungguh, saat itu saya sangat bahagia, karena baru kali ini mendapatkan pesanan begitu cepat.
Kok bisa jual buku laku, sedangkan jual baju bayi dan peralatan rumah tangga tidak laku?
Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan produk buku yang saya jual cepat lakunya.
- Produk adalah brand yang dikenal orang
- Produk sangat dibutuhkan dan dicari orang
- Harga bersaing
Jika kita menjadi siswa, pasti kita akan mencari buku yang direkomendasikan oleh guru atau mentor di bimbingan belajar. Selain itu, untuk persiapan ujian yang sangat penting, tentulah kita akan mencari buku dari penerbit-penerbit mayor yang sudah terpercaya, bukan?
Itulah kekuatan branding. Menjual suatu produk yang sudah dikenal orang, akan lebih mudah daripada menjual produk yang tidak bermerk.
Produk dengan merk terkenal dan sangat dibutuhkan orang, ditambah harga yang lebih murah dari pasaran, siapa yang tidak akan membeli?
Produk buku memang tidak bisa dibandingkan dengan produk baju dan peralatan rumah tangga. Mereka memiliki strategi penjualan yang berbeda.
Untuk produk baju dan peralatan rumah tangga, merk bukanlah satu-satunya faktor yang penting. Selain harga yang bersaing, varian produk sangat menentukan terjadinya transaksi. Kesalahan saya saat menjual baju bayi dan peralatan rumah tangga sebelumnya adalah kurangnya varian produk.

https://www.pexels.com
Biasanya untuk produk baju anak, orang akan lebih suka toko yang bisa menjadi one stop buying. Misalkan, beli baju, sekalian beli sepatu, kaos kaki, topi, dan keperluan bayi lainnya. Jadi produknya harus banyak varian. Begitu juga dengan produk rumah tangga, kebanyakan konsumen tidak membeli hanya satu jenis barang saja, tapi membeli beberapa jenis barang sekaligus agar tidak rugi diongkir.
Jadi, poin yang kita dapat adalah, lihat jenis produk yang akan kita jual dan bayangkan jika kita menjadi konsumen. Apa yang akan membuat konsumen tertarik untuk bertransaksi di toko kita dengan jenis produk yang akan kita jual.
MENCOBA BISNIS 99% TANPA MODAL
Singkat cerita, saya berhasil menjual produk buku di marketplace. Lama-kelamaan, saya mencoba merambah buku anak.
Kali ini saya tidak sembrono seperti awal-awal memulai bisnis. Sebelum mengeluarkan modal untuk menyetok produk, saya tes pasar terlebih dahulu.
Pertama-tama saya mencoba sistem dorpshiper untuk produk buku anak dan flashcard. Ternyata produk tersebut laku dijual. Setelah mendapatkan banyak review bagus dari pembeli, barulah saya berani mengeluarkan modal untuk menyetok produk buku anak dan flashcard.
TIPS DORPSHIPER

https://www.pexels.com
Dorpship adalah cara yang cocok untuk memulai bisnis dengan 99% tanpa modal. Untuk melakukan dorpship, kita harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
Lokasi Supplier
Pilih Supplier Yang masih berada dalam satu kota atau luar kota yang tidak jauh dari kita tinggal. Jika kita memilih supplier yang jauh dari tempat tinggal, perbedaan ongkir akan sangat jauh, bisa-bisa kita buntung bukannya untung.
Harga
Cari dengan cermat dan teliti, penjual yang menawarkan harga termurah, serta mau menerima dorpshiper.
Rating Baik
Jika kita sama sekali tidak ingin mengeluarkan dana untuk memulai bisnis dengan sistem dorpshiper, maka kita harus memilih supplier yang memiliki review produk terbaik, terutama kualitas produk dan kecepatan pengiriman.
Namun jika kita mempunyai dana lebih, belilah produknya untuk sample, kita nilai sendiri kualitasnya, serta gunakan sample tersebut untuk foto produk.
Foto Produk
Jangan asal upload foto produk! Usahakan foto produk yang kita upload berbeda dengan foto produk supplier. Harga supplier pasti lebih murah daripada harga yang kita tawarkan. Jika foto produknya sama, jelas pembeli akan membeli produk dengan harga yang lebih murah. Berbeda jika pembeli melihat foto yang berbeda, ia akan mempertimbangkan produk mana yang akan ia pilih.
Demikianlah tips menjadi dorpshiper berdasarkan pengalaman saya. Jika sudah sukses menjadi dorpshiper, sisihkan dana untuk menyetok barang ya, jangan terus-terusan menjadi dorpshiper.
Membeli dalam jumlah banyak biasanya akan mendapatkan harga grosir, sehingga kita bisa menawarkan harga lebih murah kepada konsumen.
PERTIMBANGKAN MEMILIKI WEBSITE SENDIRI
Berkat pengalaman saya tersebut, mulai dari reseller gagal, mencoba dorpshiper, kemudian mulai menyetok barang, hingga saat ini omset penjualan saya di marketplace rata-rata 50juta per bulan.
Semakin besar bisnis kita, maka semakin perlu kita memulai langkah yang baru, yaitu mempertimbangkan untuk memiliki website sendiri. Jangan terlena dengan kejayaan di marketplace.
Berjualan di marketplace diumpamakan kita menumpang di rumah orang lain. Jika sewaktu-waktu pemilik rumah akan menjual rumahnya, maka mau tidak mau kita harus angkat kaki. Padahal kita sudah mempercantik rumah itu dengan usaha yang tidak sedikit.
Jadi, daripada mempercantik tempat kita di rumah orang lain, mending kita membangun rumah sendiri dan mempercantiknya mulai dari sekarang kan? Rumah yang harus kita bangun untuk bisnis kita itu adalah website.
Ada banyak keuntungan jika membuat website untuk bisnis kita. Sekarang, bagaimana cara membuat website sendiri?
Tentukan jenis website yang akan kita buat. Untuk jualan online, kita bisa memilih webiste bisnis atau website toko online.
Tentukan Platform yang akan kita gunakan. Platform adalah media untuk menjalankan website kita. Platform yang paling banyak digunakan untuk website adalah wordpress dan blogspot. Saya pribadi lebih memilih wordpress untuk website bisnis.
Alasannya selain populer, platform ini juga gratis sehingga bisa menekan biaya. Kita hanya tinggal menyediakan hosting dan domain untuk mengoprasikannya.
Memilih hosting dan domain. Domain adalah alamat website kita, sedangkan hosting adalah rumah bagi website kita. Pilihlah hosting sesuai kebutuhan bisnis kita. Yang perlu diperhatikan saat memilih penyedia layanan hosting adalah kualitas performa servernya, pelayanan hosting yang siap 24 jam dalam 7 hari, harga terjangkau dengan kinerja maksimal, dan penyedia yang sangat mementingkan kepuasan pelanggan dengan memberikan garansi.
Sama halnya dengan memilih buku untuk ujian nasional seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, memilih penyedia website untuk kemajuan bisnis tentu tidak mau sembarangan kan? Kita tidak mau website kita sering lemot dan error.
Maka dari itu, selain mempertimbangkan budget yang masuk akal dalam memilih penyedia domain dan hosting, kita juga sangat perlu mempertimbangkan kualitas layanannya. Ada satu penyedia domain dan hosting murah yang menurut saya ramah di kantong tapi maksimal dalam pelayanan, yaitu Qwords.
Qwords dengan pelayanan maksimal menyediakan domain dan hosting murah diskon hingga 60% loh… Cuma dengan Rp 12.000 per tahun sudah bisa dapat domain, could hosting mulai dari Rp14.500 per bulan. Coba bayangkan jika kitaΒ menyewa gedung, toko, atau ruko untuk jualan? Sangat jauh lebih murah dan lebih efisien.
Jadi mengapa saya merekomendasikan Qwords?
Layanan 24 jam dalam 7 hari. Yes, kita sebagai pengguna website membutuhkan pelayanan 24 jam dalam 7 hari, karena jika website error lima menit saja, kita sudah kehilangan beberapa transaksi dan paling parahnya adalah pelanggan yang kecewa tidak akan kembali ke website kita lagi. Jadi, pelayanan 24 jam dalam 7 hari itu sangat urgent.
Uptime Network dan Server 99,99% dengan konfigurasi server yang tepat. Qwords sudah didukung dengan manajemen jaringan dan multiple upstream tier 1 provider network dan multiple peering. Tier 1 network merupakan jaringan dunia tanpa transit network, sehingga membuat jaringan menjadi lebih cepat dan jalur routing yang pendek serta ketersediaan backup network.
Jaringan Qwords juga terhubung langsung ke public peering seperti Open IXP dan CDIX sehingga membuat waktu tunggu pengiriman data semakin pendek.
High Interprise Server. Qwords memiliki standar server kelas terbaik yang biasa digunakan oleh perusahaan terkemuka, yaitu enterprose dual xeon octa core.
Custered DNS. DNS Server Cloud Hosting Qwords terhubung satu dengan lainnya, mereka saling membackup satu sama lain sehingga membuat DNS Server selalu dapat diakses.
Jaminan Keamanan. Hal yang terpenting untuk website bisnis kita adalah keamanan. Qwords menjadikan tindakan pemantauan dan pencegahan yang berstandar dan berkelanjutan sebagai fokus utamanya.
Jika kalian bingung dengan semua istilah yang saya sebutkan di atas, atau bahkan tidak mengerti sama sekali tentang website, tenang saja… Qwords menyediakan panduan manual lengkap yang berisi pengetahuan dasar tentang tutorial dan tips pengelolaan website.
Jika kita memiliki dana lebih, dan tidak mau pusing dengan pembuatan website, kita bisa menggunakan jasa pembuatan website di bikin.website by Qword
Nah, khusus bagi yang ingin punya website 99% tanpa modal, bisa mengikuti program afiliasinya. Tinggal buat akun gratis di Qwords, dapatkan komisi sebesar 70% jika berhasil menjual produk Business Cloud Hosting (BCH) Qwords melalui link referral kita.
Tidak perlu diragukan dan khawatir dengan pelayanan Qwords, karena penyedia hosting Indonesia ini sudah dipercaya oleh lebih dari 45.000 pelanggan aktif, serta memberikan garansi 30 hari uang kembali jika memang tidak puas dengan pelayanannya.
Jadi, ayo mulai langkah bisnismu! Di jaman digital ini, semua orang bisa memulai bisnis dengan 99% tanpa modal! Terus melangkah dan berkembang, mulai dari nol hingga menjadi bisnis yang memiliki kredibilitas di mata konsumen. Jangan salah memilih jasa pelayanan web hosting terbaik seperti Qwords agar bisnis kita semakin maju dan berkembang.